Monday, March 9, 2009

KEMANA KITA SEBENARNYA..?


ASSALAMU'ALAIKUM WBT..

Terkedu seketika rasanya, saatnya tanganku menyelak lembaran tafsir hijau kesayangan (tak pernah sanggup rasanya ku meninggalkan mushaf itu, walau hanya keluar utk berbelanja). Ermm...terasa kerdilnya, sekian lama sblm ini, tak termampu ku ulangi & tambahi Kalamullah dari Kholiq, utk ku penuhi di dlm jiwa. Kalau lah mampu ku kembali spt dulu, mujahadah sentiasa bersama teman, berusaha mengingati kalamullah yg agung. Barangkali ini lah juga bentuk ujian 'sebenar', sendirian ku dlm mujahadah utk terus istiqamah (Hani, Diyana, Ainna, doakan Akma juga ya, saat dirimu sudah berjaya menyempurnakan hafazan 30 juzuk Al-Quran. Terasa jauhnya dari kalian, bertambah sarat juga rinduku pada kalian). Alhamdulillah, terasa lapang jiwa, direzekikan sedikit masa, utk menampung kekurangan lalu..

Tanpa terduga, iftitah dari surah Al-Anbiya' mengejutkan nurani ku dari lena...
"Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat). Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main..."
(Al-Anbiya' : 1-2)

Seharian sibuknya kita semua, terkadang lupa destinasi kita sebenarnya adalah Akhirat. Ada kala, kita masih lagi 'melayan' kerenah hati, terasa hati, tidak puas hati sesama manusia. Ada juga saatnya merasakan diri menjadi mangsa utk insan lain mengambil kesempatan dan ada juga tidak terlepas dari merasakan dirinyalah yang sentiasa baik dan betul. Lantas, ada yang tanpa rasa malu, bertindak 'memberi balasan ' dlm erti kata membalas dendam sesama manusia.

Tapi hakikatnya, orang yang jarang memikirkan Akhirat seringkali tersilap dlm penilaian, tidak seperti insan yang jiwanya terikat pada Akhirat. Bila dianiaya, dirasakan dirinya sedang diuji, bila berjaya dirinya terasa dianugerahi, bila dibantu manusia lain, terasa dirinya dirahmati...

Tak lupa juga pada insan yang direzekikan utk berada dlm perjuangan, adakalanya sering merasakan dirinya hebat, walhal dirinya tidak pun bermujahadah menegakkan ISLAM, melainkan hanya sekadar mengaburi mata sesama manusia....KERANA DIA MUNGKIN TERLUPA, DUNIA INI HANYALAH BERSIFAT MAIN-MAIN, tapi tidak pernah sesekali membolehkan kita utk 'main-main', dalam mengurus diri, keluarga, masyarakat dan semua kepada destinasi akhir yang HAKIKI...

"ALLAHUMMA...LA TAJ'ALID DUNYA AKBARO HAMMINA, WALA MABLAGHO 'ILMINA..."

( Wahai Tuhan, Janganlah ENGKAU jadikan dunia ini cita-cita (keinginan/matlamat) kami yang terbesar, dan jangan juga sebagai pencapaian(had pemikiran hanya setakat dunia shj) pengetahuan kami)